Cerita Gebyar Cerdas Anak di Nian Tanah Sikka bersama 4 mitra ChildFund Internasional di NTT
Penulis. Frumensius Wegu
Bagian ( 1 )
Pagi itu Rabu 08 Maret 2023 tepatnya pukul 10.00 Wita, di halaman Golden Hall Hotel Go Maumere Kabupaten Sikka kurang lebih 140 anak NTT dampingan 4 Mitra ChildFund Internasional di Indonesia para Pendamping, Penanggung jawab program dari Masing masing Mitra yakni Yayasan Flores Children Development (FREN), Sumba Integrated Development (SID), Yayasan Karunia Pengembangan Anak (YKPA) Belu, Yayasan Cita Madani Kupang.
Bupati Sikka Bpk. Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si, bersama Ibu Ketua PKK dan para kepala dinas terkait, Partnership Portfolio Manager ChildFund Internasional di Indonesia Ibu Candra Dethan, SE, MA bersama staf ChildFund, disambut meriah dengan tradisi Soka Papak dan Bitek Wua Ta'a, dari anak anak SDI Damarbimar desa Baomekot
Soka artinya tarian Papak artinya penjemputan. Soka Papak adalah sebuah tradisi yg sampai saat ini diwariskan ke generasi sebuah tarian penjemputan / penyambutan yang diiringi dg tabuhan musik lokal Gong Waning dan dilanjutkan dengan tarian Bitek Wua Ta'a. Bitek artinya menyuguhkan Wua Ta'a artinya siri pinang, tarian ini berkaitan dengan adat istiadat daerah Sikka, dimana tamu yang akan datang disuguhkan siri pinang terlebih dahulu.
Tradisi yang diwariskan ke generasi nian Tanah SikkaDalam balutan busana adat anak - anak dari 11 Kabupaten/kota yang merupakan wilayah dampingan ChildFund bersama mitranya di NTT secara tidak langsung mereka menunjukan identitas bahwa kami terus mewariskan budaya kami, kami cinta akan budaya Lokal dan terus mempertahankannya.
Anak - anak dari 4 Mitra Binaan ChildFund Internasional di Indonesia wilayah kerja NTT pose bersama Bupati SikkaBupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah daerah siap mendukung projec pendidikan kecakapan hidup dan literasi keuangan yang diimplementasikan oleh ChildFund.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sikka akan terus berkolaborasi untuk mendukung pengembangan diri anak, budaya menabung dan aksi peduli lingkungan sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo,saat menyapa Anak anak NTTDalam kegiatan hari Pertama Bupati Sikka bersama rombongan mengelilingi sudut / Stand dari Ke 4 mitra. Di sudut / stand terpajang Informasi 5 Elemen Pendidikan Kecakapan Hidup dan Literasai Keuangan ( PKHLK) yang diimplementasikan oleh ChildFund bersama mitranya di NTT sejak tahun 2016 melalui komunitas yang dinamakan Lopo Cerdas / Rumah Kreatif Anak Sabana dan melalui sekolah
Selain informasi kegiatan terpajang hasil karya anak dalam implementasi elemen Usaha sosial dan Finansial yang merupakan hasil daur ulang dari sampah.
Sekejap saya melihat begitu senangnya anak anak NTT dibawa dampingan Mitra ChildFund bersama mitranya, senang karena semua lalu lintas kegiatan tanpa intervensi oleh orang dewasa... Mereka bercerita tentang kegiatan yang dilakukan di sekolah dan Lopo Cerdas/ Rumah Kreatif anak Sabana Pulau Sumba.
Gebyar Cerdas ajang dimana anak berbagi, bercerita tentang dunia mereka, dunia dimana semuanya sudah berubah dengan cepat. Dalam perubahan tersebut karakter mereka sedang dibentuk oleh sahabat peduli melalui project Pendidikan Kecakapan Hidup dan Literasi Keuangan ( PKH-LK). Anak menjadi agen perubahan dan pentingnya PKH-LK yang telah mereka lalui di Setiap komunitasnya.
Bahagia itu sederhana, ketika anak - anak berekspresi melalui lukisan yang berisi pesan.Seperti apa kegiatan mereka dalam 2 hari kegiatan Gebyar cerdas? Nantikan tulisan bagian ( 2 )
Komentar
Posting Komentar
Redaksi Menerima Semua Komentar yang sifatnya positif dari pembaca