FREN dan Dispendukcapil Ende Dukung KKN Tematik STPM St. Ursula Ende.
( Dok. Kegiatan Pelepasan Mahasiswa STPM peserta KKN. Bupati Ende didampingi Ketua STPM Ende, kadis Dispendukcapil, Pengurus FREN dan Konsultan Project Step ChildFund )
Ende, FREN MEDIA. Yayasan Flores Children Development ( FREN ) mitra ChildFund dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Dispendukcapil ) kabupaten Ende mendukung penuh Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) St. Ursula Ende dalam rangka kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tahun akademik 2021/2022.
Dukungan tersebut tertuang dalam Memorandum OF Understanding ( MOU ) antara Yayasan FREN dan STPM pada beberapa bulan lalu dalam rangka Fasilitasi Pemenuhan Hak sipil Anak melalui KKN Tematik.
Dalam pelepasan peserta KKN di Aula STPM St. Ursula Ende pada hari Senin 30/08/2021 dihadiri Bupati Ende, Djafar H. Achmad, Kepala dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Dispendukcapil) Lambertus Sigasare, Andreas Ngea selaku Ketua STPM Santa Ursula Ende, Antonius Te sebagai Pengurus Yayasan FREN Ende, John Th. Ire sebagai Konsultan STEP Project Childfund Internasional, bapak ibu dosen , serta 29 mahasiswa sebagai koordinator lapangan KKN.
Andreas Ngea dalam sambutannya mengatakan, KKN telah menjadi agenda rutin dari STPM Santa Ursula setiap tahun. KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyrakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"KKN tahun ini dilaksanakan secara tematik dengan menggandeng mitra strategis yakni Dispendukcapil dan Yayasan FREN mitra ChildFund Internasional yang berada di Indonesia dalam mendorong percepatan pemenuhan Hak sipil anak di Kabupaten Ende.
Pada tahun 2021 KKN STPM St. Ursula mengusung tema " Pemenuhan Hak Sipil Anak " sebagai tema pelaksanaan KKN tematik. Munculnya tema ini sesungguhnya didorong oleh semangat Kabupaten Ende menuju Kabupaten Layak Anak.
KKN kali ini dilaksanakan di tengah gempuran Pandemi Covid-19 dan juga kita membangun komunikasi bersama desa kemudian kita dorong agar kepala desanya bisa fokus menangani Covid-19," ungkap Andreas.
Andreas pun menambahkan KKN tematik tahun akademik 2021 dilaksanakan selama satu bulan yang tersebar di 29 desa pada 4 kecamatan di kabupaten Ende dengan rincian 10 desa di kecamatan Ende, 10 desa di kecamatan Nangapenda, 7 desa di kecamatan Ndona dan 2 desa di kecamatan Ende Timur. Peserta KKN adalah mahasiswa semester VII ( Tujuh ) sebanyak 267 orang.
Akhir sambutan Andreas memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemda Ende, Yayasan FREN mitra ChildFund, Konsultan Step Project ChildFund Internasional yang berada di Indonesia yang mana momentum hari ini merupakan kehormatan bagi kami. Bupati Ende melepaskan peserta KKN secara resmi dan baru terjadi pertama kalinya di STPM Ende.
Antonius Te Pengurus Yayasan FREN dalam sapaannya mengungkapkan, salah satu isu anak yang sangat menguat di kabupaten Ende adalah hak sipil anak dalam hal ini " Akta Kelahiran ". Berdasarkan data SIAK 2020, cakupan akta kelahiran di kabupaten Ende baru mencapai 48, 279%.
Lanjut Antonius salah satu strategi yang dinilai sangat efektif untuk mempercepat kelahiran adalah bekerja sama dengan Perguruan Tinggi dan saat ini FREN menjalin kerjasama dengan STPM Santa Ursula Ende melalui Program KKN Tematik Pemenuhan Hak Sipil Anak.
FREN mengajak kita semua terutama para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN untuk mengedukasi masyarakat dan memberikan pencerahan tentang akte kelahiran adalah hak anak yang harus dipenuhi sejak lahir, mekanisme pengurusan akte kelahiran dan syarat-syaratnya untuk mempromosikan inovasi-inovasi yang telah disiapkan oleh Dinas Dukcapil" kata Antonius.
John Th. Ire selaku konsultan Project Step ChildFund mengatakan, saat ini Dispendukcapil Kab. Ende telah melakukan berbagai inovasi untuk administrasi kependudukan namun khusus untuk capaian kepemilikan akta kelahiran masih sangat rendah. Karena itu kami mengajak Dukcapil dan FREN sebagai Mitra Childfund untuk membangun kerja sama dengan STPM St. Ursula bila mungkin pada saat KKN.
Apresiasi yang tinggi karena STPM St. Ursula menyambut baik dan langsung menjadikannya sebagai sebuah KKN tematik pungkas Jhon.
Jhon mengatakan ada dua goal yang ingin dicapai pertama ; Akselerasi kepemilikan akta kelahiran dan kedua ; Penyadaran, peningkatan kapasitas masyarakat agar paham hak anak.
John menginginkan akhirnya masyarakat paham akte kelahiran adalah sebuah hal yang wajib itu adalah hak anak.
Bicara target minimal seorang mahasiswa mendapatkan 10 akta kelahiran berarti selama satu bulan ada peningkatan 2.730 akta kelahiran. Ini juga dalam rangka Pemenuhan Hak Sipil Anak sekaligus mendukung pencanangan Kabupaten Ende sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) di tahun 2023, ujar Jhon.
Bupati Ende, Djafar H. Achmad dalam sambutannya, mengatakan Pemerintah Kabupaten Ende memberikan apresiasi yang luar biasa untuk langkah-langkah inovatif dalam upaya Pemenuhan Hak Sipil Anak.
Kegiatan ini merupakan langkah inovatif yang melibatkan kolaborasi peran antara Pemerintah Kabupaten Ende dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Yayasan FREN mitra Childfund Internasional, dan STPM St. Ursula Ende.
Dikatakan Djafar KKN Tematik ini merupakan pertama kali terjadi di Indonesia, dimana mahasiswa akan langsung turun ke Desa-desa untuk melakukan sosialisasi serta mendata anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran dan kartu identitas anak.
Saya menyambut baik inovasi ini. Terima kasih pada STPM St. Ursula, Yayasan FREN dan ChildFund Internasional ini
Kalian sungguh sangat membantu pemerintah. Kita sedang mempersiapkan Kabupaten Layak Anak. Terobosan kreativitas seperti ini sangat dibutuhkan.
"Saya harap inovasi yang lahir dari Ende untuk Indonesia ini tidak hanya pada desa lokasi KKN tematik ini, tetapi sistem yang dibangun akan diterapkan di semua desa dan kelurahan," ujar Djafar.
Untuk anak - anakku peserta KKN, kalian adalah agen pembaharu. KKN ini kalian belajar bersama masyarakat. Pastikan semua anak - anak memiliki akta kelahiran.
Untuk yang wilayahnya 100 % saya akan memberikan bonus secara khusus dari pemerintah daerah, dicatat ya.
Selamat berkarya di desa tempat anda mengabdi " Ingat tetap taat protokol kesehatan karena pandemi covid 19 masih berlangsung bantu pemerintah desa dan kelurahan untuk edukasi Protokol kesehatan yang baik dan benar" pungkas Bupati Djafar. ( Frumen )
Komentar
Posting Komentar
Redaksi Menerima Semua Komentar yang sifatnya positif dari pembaca