ELEGI PENYAIR DIPENGUHUJUNG MASA





    Rafael Ola Keraf

“ Selamat Hari Puisi Indonesia 2021”

Tarian geliatmu di atas lembaran putih
Merebak manja dalam music kalbu terindah
Dan dendang kata berubah menjadi syair sebuah rasa
Rasa yang menaburkan aroma teramat indah

Ilalang dipenghujung mata terasa damai
Dalam untaian baitmu yang tergores indah pada secarik kertas
Sabana negeriku bak sebuah panorama terindah
Dalam goresan atas nurani kita

Dan itu dulu…. Kala penaku masih bergeliat penuh irama
Pada sebuah dekapan mesra enggan berpisah…
Dan itu dulu…. Ketika penyair masih bersenandung
Dalam nada dan bait penuh arti

Dan kini tatapanku tertuju pada dunia maya
Jemariku tak lagi membelaimu Penaku,,,,
Jemariku bermain pada kepongahan teknologi ala abad ini
Pongah menindih begitu berat

Tak lagi ada air mata atas kata…
dan tawa atas kalimatmu………
Karena luka telah terkoyak pula
Atas sebuah bonum commune

Pernah ku mencoba meraihmu dalam mimpi
Ketika rinduku untuk kembali menggapaimu diakhir senja
Menjamahmu sekali lagi dalam rasa terindah
Dan membuatmu berarti merangkai asa dalam kata

Sadar dari mimpi….
Ada tetesan darah mengaliri kertas putih
Penaku terluka….
Terhimpit oleh era dan waktu kini

Kuraih dikau sembari berujar
Ahhhhh….. kita berdua bernasib sama….
Pena dan penyair yang terluka dan sendiran
Ditinggal oleh pusaran gelombang waktu

Ola Keraf Rafael, lahir di Solor, NTT, 24 Juni 1976. Menulis puisi secara otodidak. Kini bekerja sebagai staf pada sebuah LSM lokal di kota Larantuka, NTT. No HP.081237207711// email: tiara_ape@yahoo.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami

Sekilas Info Tentang Yayasan FREN

Pelatihan Disiplin Positif Bagi Guru SD dan SMP Ini Pesan Kadis P dan K Kabupaten Ende.